Tarakan – Panglima Kodam VI/Mulawarman mengonfirmasi bahwa sejumlah prajurit tengah diperiksa terkait insiden penyerangan yang terjadi di Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Tarakan, Kalimantan Utara. Insiden yang terjadi pada pekan lalu itu menyebabkan ketegangan antara aparat TNI dan Polri di wilayah tersebut.
Pangdam VI/Mulawarman, Mayor Jenderal TNI Tri Budi Utomo, dalam keterangannya menyatakan bahwa investigasi internal telah dilakukan untuk mengungkap keterlibatan prajurit dalam peristiwa tersebut. “Kami sedang melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah anggota yang diduga terlibat. Jika terbukti bersalah, mereka akan mendapat sanksi sesuai hukum yang berlaku,” ujar Pangdam dalam konferensi pers di Balikpapan, Jumat (23/2).
Insiden ini berawal dari kesalahpahaman antara anggota TNI dan personel kepolisian yang berujung pada aksi penyerangan terhadap Mapolres Tarakan. Beberapa fasilitas mengalami kerusakan, meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Kapolda Kalimantan Utara, Irjen Pol Daniel Adityajaya, menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan TNI untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang. “Kami menghormati langkah penyelidikan internal yang dilakukan oleh TNI dan berharap situasi tetap kondusif,” katanya.
Sementara itu, Pangdam menegaskan bahwa institusi TNI dan Polri tetap solid dalam menjaga keamanan negara. “Kami telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah konflik serupa, termasuk peningkatan komunikasi dan koordinasi di lapangan,” tambahnya.
Hingga saat ini, investigasi masih berlangsung dan hasil pemeriksaan akan menentukan tindakan lebih lanjut terhadap prajurit yang terlibat dalam insiden tersebut.