Kirana Larasati, aktris dan sosialita Indonesia yang juga dikenal aktif di area outdoor dan travelling, menyatakan bahwa ia sangat protektif terhadap kulitnya karena kesadaran atas kerusakan akibat sinar ultraviolet (UV). KapanLagi.com
Saat ditemui di Jakarta, Jumat (7 November 2025), Kirana mengungkap:
“Takut banget, takut banget. Kulit itu cuma satu, buat kulit badan, kulit muka. Dan damage dari matahari itu bener adanya, nyata adanya.” KapanLagi.com
Apa yang Dia Katakan & Kenapa Harus Diperhatikan
1. Pencegahan dini lebih baik daripada pengobatan
Kirana menekankan bahwa flek hitam atau kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari sulit dihilangkan, dan biaya perawatan bisa jauh lebih besar dibanding menjaga dari awal. KapanLagi.com
2. Proteksi aktif setiap hari
Walau aktivitasnya sering di luar ruangan, ia selalu membawa payung dan sun‑block serta menghindari paparan langsung saat sinar matahari tinggi. KapanLagi.com
3. Perawatan holistik, bukan hanya tabir surya
Menurut Kirana, menjaga asupan gizi, cukup istirahat, dan tidak begadang adalah bagian dari strategi menjaga kulit tetap sehat meski sering terpapar sinar matahari. KapanLagi.com
Tips Praktis dari Kirana
-
Gunakan payung atau topi ketika berada di luar ruangan dalam waktu lama.
-
Oleskan tabir surya dengan SPF cukup tinggi dan gunakan kembali setelah berkeringat atau terkena air.
-
Hindari aktivitas di bawah sinar matahari langsung antara pukul 10:00–16:00.
-
Pastikan kulit mendapatkan nutrisi dan istirahat yang cukup agar bisa memperbaiki diri.
-
Cermati tanda‑tanda kerusakan kulit seperti flek, warna tidak merata, atau tekstur kasar, dan segera lakukan tindakan protektif.
Mengapa Ini Penting
Paparan sinar UV diketahui bisa menyebabkan penuaan dini, kerutan, flek hitam bahkan kanker kulit. Melalui pengalaman Kirana, kita diingatkan bahwa menjaga kulit bukan soal penampilan semata — tapi juga kesehatan jangka panjang. Gaya hidup yang tampak ringan seperti travelling atau outdoor bisa memberi dampak besar bila proteksinya kurang.
Kirana bukan cuma ngomong soal kosmetik atau penampilan, tapi bener-bener aware soal kesehatan kulit jangka panjang. Dia contoh nyata gimana gaya hidup yang sering kena matahari—travelling, aktivitas outdoor—harus diimbangi proteksi maksimal. Selain itu, konsumsi makanan bergizi dan istirahat cukup juga bagian dari “perisai” alami kulit. Jadi, gak cuma krim doang yang kerja, tapi keseluruhan gaya hidup.
Pembelajaran Penting
-
Sinar matahari itu musuh tersembunyi kulit
Paparan sinar UV bisa bikin kulit rusak, penuaan dini, bahkan risiko kanker kulit. Ini bukan cuma soal estetika, tapi soal kesehatan jangka panjang. -
Proteksi rutin harus jadi kebiasaan, bukan opsi
Jangan cuma pakai sunblock saat “mau liburan”. Setiap hari harus proteksi terutama di jam rawan matahari. Payung, topi, dan tabir surya wajib dipakai. -
Perawatan kulit itu holistic
Bukan cuma produk luar, tapi pola makan, tidur cukup, dan gaya hidup sehat juga sangat menentukan kondisi kulit. -
Pencegahan lebih murah dan efektif daripada mengobati
Lebih baik melindungi dari awal daripada repot dan mahalnya perawatan akibat kerusakan. -
Kesadaran dan konsistensi adalah kunci
Proteksi kulit harus jadi bagian dari rutinitas hidup, bukan hal yang dilakukan sesekali.
Kesimpulan
Kirana Larasati menunjukkan bahwa kesadaran akan perlindungan kulit dapat datang dari pengalaman sehari‑hari — bukan hanya dari ranah kecantikan. Dengan proteksi aktif, pencegahan dini, dan perawatan yang konsisten, kita bisa menjaga kulit agar tetap sehat dan terlindungi dari bahaya sinar matahari. Kulit memang ‘hanya satu’ — dan perawatannya pantas mendapat perhatian.
