Miris, Poppy Sovia Dilecehkan Sekelompok Pria

Poppy Sovia membagikan pengalaman pelecehan verbal yang dialaminya lewat video di akun Instagram pribadinya pada Rabu, 29 Oktober 2025. https://celebrity.okezone.com/+2iNews.ID+2
Kejadian terjadi saat ia berhenti berbelanja di sebuah minimarket di rest area tol. Sesaat setelah keluar, ia didatangi sekelompok pria tak dikenal yang melontarkan komentar-cemoohan terhadap pakaian yang dikenakannya. Sukabumi update+1
Poppy menceritakan:

“Ada segerombolan laki-laki, gue nggak tahu dari mana asalnya… Memang gue suka berpakaian seperti ini gitu. So what, gitu loh?!” VOI+1
Ia menolak dengan keras bahwa gaya berpakaian seorang perempuan bisa jadi pembenaran bagi tindakan seperti itu. Akurat


Reaksi dan Pernyataan Poppy

Poppy menyatakan kekesalannya dengan perilaku itu dan mengingatkan pelaku untuk membayangkan jika yang dilecehkan adalah adik perempuan atau ibu mereka sendiri:

“Lo pikir, kalau lo punya adik perempuan atau ibu lo sendiri… lo rela digituin? … Mikir!” suara.com+1
Ia bahkan memperingatkan jika kejadian serupa terjadi lagi, ia tidak ragu untuk melakukan perlawanan fisik:
“Kalau gue sekali lagi nemuin orang-orang kayak gitu, gue nggak akan ragu sih buat nyambit apa pun yang ada di tangan gue. Biar pada belajar.” kumparan+1


Isu yang Muncul dan Implikasi

  • Tindakan cat-calling dan pelecehan verbal di ruang publik masih real dan dapat menimpa siapa saja — termasuk figur publik seperti Poppy.

  • Kasus ini menunjukkan bahwa norma sosial dan penghormatan terhadap perempuan masih memerlukan penguatan, khususnya di ruang umum seperti rest area.

  • Respons tegas dari korban (Poppy) juga menjadi contoh bagaimana perempuan dapat menyuarakan batasan dan menuntut penghormatan.

  • Pelaku belum diketahui identitasnya dan tampaknya belum ada laporan resmi yang diungkap publik, sehingga aspek penegakan hukum dan perlindungan korban menjadi penting.


Langkah yang Diperlukan

  • Pelaporan & penindakan: Korban atau saksi dianjurkan untuk melaporkan kasus pelecehan verbal agar pelaku mendapat sanksi.

  • Pendidikan kesadaran: Kampanye tentang penghormatan terhadap perempuan di ruang publik perlu ditingkatkan.

  • Lingkungan aman bagi perempuan: Pengelola rest area dan fasilitas publik harus memastikan keamanan dan kenyamanan bagi semua pengguna.

  • Dukungan sosial: Korban pelecehan perlu dukungan psikologis dan sosial agar tidak merasa sendirian menghadapi pengalaman tersebut.


Kesimpulan

Poppy Sovia menjadi sorotan publik saat mengungkap pengalaman traumatisnya sebagai korban pelecehan verbal oleh sekelompok pria di rest area. Pernyataannya menjadi pengingat bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam hal menghormati ruang publik dan menjaga keselamatan perempuan. Tindakan dan suara korban menikmati dukungan publik, namun keadilan dan perubahan norma tetap harus terus diperjuangkan.